Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi mengatakan, dana yang dipergunakan untuk aksi korporasi tersebut sepenuhnya berasal dari dana internal perusahaan. "Dana dari internal. Kami sudah free cash flow positive, artinya dana yang dihasilkan intern perusahaan sudah lebih besar dari kebutuhan operasi dan investasi," katanya.
Hingga saat ini, kata dia, jumlah BTS milik XL mencapai lebih dari 20.888, dengan jumlah menara mencapai 8.000 unit. Dimana kurang dari setengahnya, sebanyak 4.300 menara diperuntukkan untuk operator lain, dengan sistem sewa. Ia mengharapkan, aktivitas tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan perusahaan antara sembilan hingga sepuluh persen dari total industri.
Hingga November lalu, lanjut dia, jumlah pelanggan EXCL telah mencapai 40 juta pelanggan. Jumlah ini meningkat dibandingkan Agustus lalu yang mencapai 38,5 juta pelanggan. Sementara target awal EXCL hanya sekitar 37-38 juta pelanggan.
Pada 2011 mendatang, Hasnul memprediksi, jumlah pelanggan XL akan naik 9-10 persen dibandingkan tahun ini."Diharapkan pelanggan XL jumlahnya naik 9 persen hingga 10 persen dibanding tahun ini," katanya.
Ia mengatakan, pada kuartal III-2010, XL berhasil mencetak laba sebesar Rp 2,1 triliun atau naik 73 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Ini didorong oleh pendapatan usaha pada kuartal III-2010 yang menembus Rp 13 triliun atau naik 32 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Sampai dengan September 2010, menurutnya, XL telah melakukan pembayaran pinjaman baik yang sudah jatuh tempo maupun yang belum jatuh tempo dengan total sejumlah 233,9 juta dolar AS dan Rp3,2 triliun dengan menggunakan sebagian besar arus kas internal. Selain itu, kata dia, XL telah menandatangani pinjaman baru dengan total sejumlah Rp 6,5 triliun, di mana telah dilakukan penarikan sejumlah Rp 3 triliun.
Pencarian Terkait:
Pulsa elektrik, Pulsa elektrik cari agen, Pulsa elektrik termurah, Provider pulsa elektrik satu chip semua operator, Provider pulsa elektrik transaksi cepat, Bisnis Pulsa Elektrik