Demikian hal tersebut disampaikan Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi dalam keterangan tertulis perseroan di Jakarta, Jumat (29/4).
Dijelaskannya, peningkatan laba terutama didorong oleh pertumbuhan pendapatan yang mencapai Rp4,529 triliun, naik 9% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp4,166 triliun.
Dari sisi layanan, segmen layanan data dan value added service (VAS) mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 44%. Sementara pendapatan dari layanan voice turun 6%.
"Laba bersih didorong oleh kenaikan pendapatan usaha sebesar 9% menjadi Rp4,5 triliun di kuartal I 2010," terang Hasnul.
Sementara, beban operasional perseroan di periode yang sama naik 8% menjadi Rp2,120 triliun dibanding Rp1,169 triliun. Hal ini disebabkan disebabkan adanya kenaikan pada biaya lisensi sebesar 12% yang dibayarkan kepada Research In Motion (RIM) seiring dengan peningkatan jumlah pelanggan layanan Blackberry.
Selain itu, disebabkan pula oleh kenaikan biaya gaji sebesar 19%, komisi sales dan promosi 15%, biaya infrastruktur 10% dan biaya fasilitas dan tenaga ahli sebesar 7%. Meski demikian, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) meningkat 10% menjadi Rp2,4 triliun dan marjin EBITDA pada posisi 52%.
Hingga tiga bulan pertama tahun ini, terangnya, jumlah utang perseroan meningkat mencapai Rp9,1 triliun, naik 31% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Dalam periode yang sama, perseroan juga telah mempercepat pembayaran utang sebesar Rp900 miliar.
Pencarian Terkait:
Pulsa elektrik, Pulsa elektrik cari agen, Pulsa elektrik termurah, Provider pulsa elektrik satu chip semua operator, Provider pulsa elektrik transaksi cepat, Bisnis Pulsa Elektrik Main Link: Pulsa Elektrik Harga Termurah
Bisnis Pulsa Elektrik
Peluang Usaha Tanpa Modal